Salahkah Aku Merindukanmu? Merindukan Kita yang Dulu

Salahkah Aku Merindukanmu? Merindukan Kita yang Dulu
Rabu, 09 September 2020
Sajak
Kumerindukan kita yang dulu - Sajak puisi


Salahkah Aku Merindukanmu?


Kurasa merindumu adalah hal yang lumrah.
Kita yang belum sempat memulai tapi sudah dipaksa untuk mengakhiri
Terlalu kejam? Sepertinya kita sependapat dalam banyak hal

Tapi meski begitu kejamnya semesta,
Tenang .. namamu akan selalu tercatat dalam kisahku
Meski tak akan dibaca oleh siapapun, dan bahkan
Meski tak dihiraukan oleh semesta.

Hey …
Berbaikanlah dengan sunyi , karena kelak setelah semua rindu menjadi semu
Keheninganlah yang akan menemani kita

Aku takut aku akan berubah, namun
Aku lebih takut akan bagaimana dirimu nantinya ketika
aku benar benar berubah

Aku tau kau akan selalu mengatakan kau baik baik saja,
Tapi kau tak mengatakan bahwa kau tak tersakiti kan?
Hal itu senada dengan insan yang cintanya bertepuk sebelah tangan tapi
Tak pernah bisa berhenti untuk jatuh cinta.

Tentu dengan aku sebagai pihak yang jatuh cinta.
Bagiku,
Mendengar suaramu adalah caraku menikmati nyanyian paling indah
Memikirkanmu adalah cara terbaikku untuk menenangkan pikiran
dan
Memandangimu adalah caraku mencintaimu,

Terdengar sederhana memang, tapi tak sesederhana itu.
Perasaan memang tidak bisa ditahan ataupun dihindari, namun ia bisa diarahkan,
Menjadi tetap ada atau memilih untuk dibiarkan mati.

Kau sangat mirip dengan tulisan tulisanku,
Semakin dalam aku membacanya, semakin nyaman hatiku dalam balutan rasa luka.

Jika kau telah selesai membaca tulisan ini dan merasa perlu teman berbagi cerita,
Datanglah padaku, akan kusuguhan sebait cerita tentang rindu yang terluka juga
segelas kopi pahit dengan kenangan termanis yang pernah kita ukir bersama, dulu.




Aditya Januardi
21 November 2017

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel