Don’t judge a book by its cover, sebuah ungkapan kuno yang tidak relevan. Opini gue

Don’t judge a book by its cover, sebuah ungkapan kuno yang tidak relevan. Opini gue
Selasa, 25 Agustus 2020
Opini
Don’t judge a book by its cover, sebuah ungkapan kuno yang tidak relevan. Opini gue
Hai teman-teman, gimana kabs nih? Kalian sering denger ga sih ungkapan ungkapan “Don’t judge a book by its cover”? Atau yang dalam Bahasa Indonesia artinya “Jangan nilai buku dari sampulnya.” Nah pada artikel dan kesempatan kali ini, gw mau membahas mengenai ungkapan ini, setidaknya dari segi pandang gue.

Tapi sebelum itu, gw mau nanya nih sama kalian mengenai ungkapan tersebut. Bagi kalian, masih relevan ga sih ungkapan itu di masa-masa sekarang? Apakah kita masih bisa menggunakan ungkapan tersebut dengan sangat pasti tanpa pertimbangan tertentu? Kalo menurut gue, itu udah engga terlalu relevan lagi sama masa-masa sekarang. Kenapa? Yuk gw jelaskan dari pendapat gue.

“Jangan nilai buku dari sampulnya” merupakan ungkapan yang berarti bahwa kita tidak boleh asal menilai orang lain dari apa yang terlihat dari luarnya saja. Karena tentu, orang-orang memiliki sikap mereka sendiri-sendiri. Setiap orang memiliki cara mereka dalam memperlakukan orang lain, dan biasanya cara mereka memperlakukan orang lain itu akan sangat bergantung pada beragam aspek, contoh simpelnya adalah seperti ini.

Pasti wajar dong kalian jaim sama orang lain ketika pertama kali bertemu? Wajar banget lah pasti. Gue rasa setiap orang pasti akan jaim ketika mereka bertemu dengan orang baru. Atau paling engga lah mereka tidak akan terlalu menunjukkan sifat asli mereka yang bar-bar ke orang yang baru mereka kenal. Dan ini sangat wajar, karena first impression bisa mempengaruhi bagaimana orang lain akan memperlakukan kamu.

Contoh lainnya nih, ketika kalian baru masuk sekolah dengan jenjang yang baru, bertemu dengan teman-teman baru yang sama sekali kalian ga kenal, pasti ya kalian jaim dulu, ga terlalu aktif, -yakecuali kalian orangnya ekstrovert parah sih beda. Selain itu, kita semua pasti juga tahu dan paham kalau orang-orang bisa memilih untuk menunjukkan sifat yang ingin mereka tunjukkan kepada orang dan situasi tertentu.

Ada loh yang di sosial media orang yang keliatan pinter, formal banget lah, tapi kalau kalian ketemu langsung orangnya itu frontal banget dan gaya bicaranya engga terlalu formal-formal banget lah, ngomongnya masih lo gue lo gue gitu anjay.

Nah dari dua contoh dan pernyataan gue diatas dapat gue simpulkan bahwa ungkapan “Don’t judge a book by its cover” masih relevan. Loh tadi katanya ga relevan, gimana sih? Oke akan gue jelaskan di paragraf selanjutnya.

Dari pernyataan diatas, “Don’t judge a book by its cover” berarti kita tidak bisa menilai orang lain dari sampulnya. Nah ini berarti kita bisa mengabaikan first impression dong? Soalnya kan seseorang tidak bisa dinilai dari sampulnya (dalam hal ini first impression) kan? Ya engga gitu juga maksudnya.

First impression adalah salah satu tahap yang sangat penting dalam bertemu dengan orang baru. Karena seperti yang gue tulis diatas, orang-orang bisa memilih untuk menunjukkan sifat yang mana yang akan mereka tunjukkan ke kamu. Kalau first impression kamu jelek, ya engga bakal di hargai dong kan ya? Sesimpel lu respect sama gue, gue juga bakal respect sama lu.

Simpelnya gini deh, ketika kamu mau beli buku di toko buku, kamu kalau mau milih pasti pertamanya liat dari cover buku dulu kan? Cover buku yang bagus akan membuat kamu merasa tertarik untuk membaca buku tersebut, karena biasanya kalo kita beli buku kan ada tuh buku-buku yang masih disegel dan ga bisa dibuka, jadinya ga bisa liat isi di dalemnya. Jadinya pertimbangan awal kita beli buku tersebut ya dari cover, dan rekomendasi dari internet.

Contoh lain, ketika kalian mencari suatu video di youtube, nah misal kalian mengetikkan keyword “Cara menjadi baik dan tidak pernah ditolak oleh perempuan.” Pasti banyak dong muncul video yang memiliki topik pembicaraan yang sama. Lalu kalian milihnya gimana? Ya pasti dari cover dulu kan ya, apakah covernya menarik apa engga, viewsnya banyak apa engga, baru kita klik videonya.

Ini menunjukkan bahwa first impression adalah hal yang penting, sangat penting. Maka dari itu, ungkapan “Don’t judge a book by its cover” agak kurang cocok rasanya digunakan, jika dalam konotasi kita bisa mengabaikan momen first impression.

Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan kalian. Jadi gimana nih menurut pendapat kalian? Silahkan tulis di komentar di bawah ya! Thanks!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel