Merelakanmu, Ketika Lelah Sudah Mencapai Batasnya

Merelakanmu, Ketika Lelah Sudah Mencapai Batasnya
Minggu, 30 Agustus 2020
Sajak

Merelakanmu; pencapaian tertinggiku


Maaf telah membuatmu berpikir untuk mengatakan mencintaiku adalah
Hal yang tak akan pernah kau sesali,
Maaf telah membuatmu terjebak pada situasi seperti itu

Kita hanya sebatas aku dan kamu yang sebelumnya dipertemukan hanya untuk saling menyakiti
Kau pernah mengatakan jika kau ingin agar raut wajah yang kau bawa
Adalah raut wajah yang tetap aku suka.

Hei,
Kau akan selalu memiliki raut wajah itu, raut wajah yang selalu akan aku ingat dalam doa
Tapi, tidak semua hal berjalan sesuai impian kan?

Aku tau kau telah berjuang dengan keras.
Aku tau pepatah juga mengatakan kerja keras tidak akan menghianati hasil
Tapi tidak ada yang mengatakan kalau hasil itu akan selalu sesuai dengan harapan kita kan?

Dulu, dulu sekali kukira pencapaian tertinggiku dalam mencintaimu adalah memilikimu,
Membuatmu bahagia; tentu dengan aku sebagai alasannya.
Tapi sekarang baru sedikit kupahami.

Pencapaian tertinggiku dalam mencintaimu adalah merelakanmu
Maaf dan terimakasih untuk selama ini
Aku yang salah menjadikanmu bagian dari segala doa

Teruslah bahagia, aku akan selalu menjadi sesuatu dalam masalalumu
Yang mungkin kelak akan kau ceritakan dengan mendung dan rintik rintik hujan dikelopak matamu.
Selamat malam, atau mungkin selamat tinggal. Mungkin ini akan
Menjadi terakhir kalinya; sebelum semua itu berakhir biar kuberitau satu kebohongan terbesarku;

Semua yang kukatakan tadi, palsu.




Aditya Januardi
21 November 2017

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel